Pangarmabar Pimpin Langsung Latihan Tempur di Laut Natuna

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Koarmabar menggelar latihan tempur laut tahun 2018 di Perairan Laut Natuna Utara, 27 sampai 30 Maret 2018. Melibatkan 5 unsur KRI Koarmabar, yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Cut Nyak Dien-375, KRI Lemadang-632, KRI Clurit-641 dan KRI Alamang-644, latihan ini dipimpin langsung Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda TNI Yudo Margono, SE MM.

Latihan juga dilengkapi dengan kehadiran unsur udara melibatkan 1 Pesawat Patroli Udara Maritim jenis Cassa P-852 serta Pangkalan TNI AL yang terdiri dari Lantamal IV Tanjung Pinang, Lanal Batam, Lanal Ranai dan Lanal Tarempa.

Pangarmabar menjelaskan, latihan bertujuan mengetahui sejauh mana kesiapan unsur-unsur Koarmabar dalam menghadapi kontijensi yang sewaktu-waktu dapat terjadi di wilayah kerja. Juga untuk menguji Komando dan pengendalian (Kodal) unsur-unsur dalam pelaksanaan operasi serta uji kemampuan dan kesiapan pangkalan dalam mendukung operasional KRI di daerah operasi.

“Semua ini perlu diuji, mengingat wilayah perairan barat Indonesia memiliki tantangan dan permasalahan yang kompleks dan dinamis. Koordinasi dinamis antar satuan kerja dalam mendukung tugas pokok menjadi kunci utama keberhasilan dalam operasi,” ujar Pangarmabar.

Dalam latihan ini, Lanal Batam dijadikan sebagai pangkalan awal dalam pelaksanaan operasi, dimana unsur-unsur KRI yang terlibat selama pelayaran melaksanakan serial-serial latihan untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan serta naluri tempur para prajurit dan kerja sama taktis dalam sebuah operasi.

Latihan-latihan tersebut antara lain latihan melewati medan ranjau, latihan pertahanan udara, latihan komunikasi taktis, latihan manuver taktis, latihan air joining prosedur dengan pesawat Cassa TNI AL, Latihan Pek Nubika peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti udara, simulasi VBSS serta latihan penembakan meriam.

Dipilihnya Ranai sebagai pangkalan latihan, sebut Pangarmabar, dikarenakan situasi Laut Natuna Utara yang dinamis dimana terjadinya konflik Laut Cina Selatan oleh beberapa negara kawasan yang menjadikan Laut Natuna rawan kejadian pelanggaran wilayah. Ini diperlukan penegakan kedaulatan dan hukum di perairan laut yuridiksi Indonesia khususnya Laut Natuna Utara dengan kehadiran unsur-unsur KRI dalam melaksanakan patroli dan upaya legal yang secara persuasif melakukan pengusiran terhadap nelayan-nelayan asing dari wilayah ZEEI.

Pangarmabar sendiri memimpin latihan di atas kapal markas KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dengan didampingi Danguspurlabar, Asintel Pangarmabar, Asops Pangarmabar, Asintel Guspurlabar dan Asintel Lantamal IV. (mat)

Loading...