Niat Hati Ingin Bebas, Apa Daya Sarung Terlepas

Loading...

KARIMUN (suarasiber) – Rencana sudah matang, nyali juga sudah ada, kesempatan datang, di atas kertas tinggal beraksi. Namun hal tak terduga selalu bisa menimpa siapa saja.

Diolah dari batampro.id, aksi yang membuahkan ketidakmujuran menimpa Riky Susanto bin Sugianto warga Bukit Sidomulyo Kecamatan Karimun. Ia merupakan tahanan Polres Karimun atas kasus pencurian, yang harus menikmati tidak nyamannya sel sejak 26 Maret 2018

Sabtu (21/4/2018) sekitar pukul 04.30 WIB, suasana Rutan Kelas II B Tanjungbalai Karimun masih diselimuti kesunyian. Para tahanan masih terlelap. Kecuali petugas yang mendapatkan piket jaga, tentu saja berjaga, berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.

Namun Riky Susanto, Paizal, Surianto bin Amat Basuki dan Zahar alias Ubin bin M Yunus justru tengah mengendap-endap. Rencana keempatnya kabur menjelang subuh.

Di lokasi injilah Rky gagal memanjat gara-gara ujung tali sarung yang disangkutkan di atas tembok terlepas. F-batampro.id

Bukannya tanpa usaha dan kerja keras. Keempatnya sudah merencanakan kabur jauh hari sebelumnya. Nyatanya mereka telah menyiapkan peralatan, seperti gergaji besi, sendok stainless yang sudah ditajamkan. Sedangkan satu lagi peralatan penting yaitu sarung.

Itulah hebatnya Riky dan teman-temannya, sarung yang di kemasannya tidak ditulis sebagai alat untuk kabur dari tahanan, bisa dimanfaatkan.

Diam-diam mereka memotong teralis kamar tahanan dengan gergaji. Pasti melakukannya sangat hati-hati, jika tidak ingin ketahuan petugas.

Keempat tahanan ini memang satu kamar. Sebenarnya satu ruangan bernomor 32 di mana Riky dan ketiga temannya nginap gratis totalnya dihuni 40 orang. Namun yang kebelet ingin merasakan dunia bebas hanya empat.

Begitu besi-besi teralis kamar berhasil dipotong, saatnya untuk beraksi. Keluar dari kamar, ada penghalang lain yakni tembok tahanan setinggi empat meter. Tak kehilangan akal, lima sarung pun dirangkai.

Tak tahu, satu sarung lagi punya siapa yang dipakai. Karena yang kabur berempat, sementara sarungnya lima. Mungkin juga Riky dan teman-temannya sudah menghitung, tinggi tembok empat meter, jika empat sarung dirangkai belum cukup panjang untuk memanjat.

Singkatnya, Paizal, Surianto bin Amat Basuki dan Zahar alias Ubin bin M Yunus sukses memanjat dan kabur tanpa izin dahulu. Nah pas giliran Riky memanjat dengan bergelantungan di kain sarung yang berfungsi sebagai tali, sangkutan ujung kain sarung di atas tembok terlepas.

Ya sudah, mau apalagi Riky. Sementara waktu kabur benar-benar mepet. Apalagi ada tahanan yang kemudian memberi tahu penjaga. Kepala Rutan Kelas II B Tanjungbalai Karimun, Eri Erawan mengatakan, malam itu ada sembilan petugas yang piket. Dua di depan rutan, dua di pos atas dan sisanya di dalam blok.

Petugas yang mendapatkan informasi pun menyebar. Riky keringatan. Perasaannya campur aduk. Tak karuan. Yang bisa dilakukannya ialah mencoba bersembunyi di pojok rutan. Sama saja dengan menunggu ditangkap.

Dan Riky ditangkap dengan sukses. Memang benar kata cerdik cendekia, manusia itu hanya berdoa dan berusaha, soal hasilnya murni hak prerogatif Tuhan Yang Maha Kuasa.

Entah Riky lupa berdoa, hanya berusaha atau sudah melakukan keduanya, yang pasti keberhasilannya kabur tidak tercapai.

Sarung, sarung. (mat)

Loading...