Ketika Bupati Kagumi dan Sanjung Bocah 13 Tahun

Loading...

MALANG RAPAT (suarasiber.com) – “Hebat, ini baru semangat anak Bintan. Masih kecil namun bakatnya luar biaswa,” begitulah komentar Bupati Bintan, Apri Sujadi SSos saat melihat Dipa Pratama.

Pernyataan spontan itu dilontarkan Bupati saat mengunjungi Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Selasa (6/2/2018) siang. Dipa sendiri adalah murid kelas 1 SMP Pulau Pucung.

Saat dijumpai Bupati, anak pasangan Marjani dan Markiyah ini tengah memperbaiki sepeda milik temannya. Tangan Dipa terampil menggunakan alat-alat bengkel. Agaknya ia memang sudah terbiasa melakukannya.

Tatapan mata Bupati mengikuti gerakan tangan Dipa yang tampak santai meski orang yang berada di dekatnya adalah Bupati. Ia lebih sibuk membetulkan bagian sepeda temannya. Bengkel Dipa dibuat di halaman rumah orangtuanya.

Dipa mengakui, sejak kecil ia memang gemar mengotak-atik sepeda. Seiring pertumbuhan usianya, ia menguasai ilmunya. Ilmu bengkel sepeda ini, selain hasil percobaannya sendiri juga belajar ke bengkel-bengkel sepeda yang ada di desanya.

Hingga kini, Dipa tak ingat berapa sepeda temannya yang sudah diperbaiki. Biasanya pemilik sepeda yang ingin diperbaiki datang ke bengkel Dipa usai jam sekolah. Sebab paginya bocah penuh semangat ini harus bersekolah.

Kebanggan Dipa ialah, saat ia bisa memperbaiki sepeda temannya. Karena sepeda itulah yang bisa dijadikan alat untuk bermain. Berbeda dengan anak-anak kota yang bisa memilih banyak wahana hiburan. Di kampung, sepeda menjadi sesuatu yang penting bagi Dipa dan teman-temannya.

Berapa taruf per sekali perbaikan? “Gratis,” jawabnya singkat.

Rupanya, semua peralatan bengkel yang ada di ruangan kerja Dipa dikumpulkan dari uang jajannya dan teman-teman. Ketika sudah terkumpul dibelikan alat yang dibutuhkan.

Bupati Apri yang didampingi istri, Deby menyanjung Dipa. Menurut Bupati, prinsip kewirausahaan seperti dilekukan Dipa yang dibutuhkan generasi muda Bintan mendatang.

Prinsip anak muda yang tanpa ragu belajar demi mencapai kesuksesan. Prinsip anak muda yang tidak pernah serta merta mengeluh.

“Bukan tak mungkin suatu saat nanti Dipa memiliki bengkel besar. Karyawannya banyak, omzetnya besar,” doa Apri.

Namanya juga bocah, saat ditanya Bupati apa cita-citanya kelak, Dipa masih bingung mau menjadi apa. Alhasil, ia hanya tersenyum tersipu. (mat)

Loading...