Sakti Eks Sheila on 7 Dua Bulan Tinggal di Kampung Bugis

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber.com) – Sakti Ari Seno atau Sakti Sheila on 7 jauh berbeda dibandingkan saat masih bermain gitar di grup band yang banyak mencetak hits itu.

Ditemui usai makan siang di ruang tamu Radio Pandawa FM, Batu 8 Atas, Senin (29/1/2018) pukul 14.00 WIB, Sakti yang kini mengganti namanya menjadi Salman Al Jugjawy terlihat lebih tenang. Jenggot dan cambangnya tumbuh memanjang. Ia mengenakan penutup kepala hitam, sewarna dengan baju gamis yang dikenakannya.

Kepada suarasiber.com, Sakti menceritakan kedatangannya ke Tanjungpinang. Ternyata sudah sebulan ia berdakwah dari masjid ke masjid di Kampung Bugis, dari rencananya dua bulan di kota ini.

‘Tanjungpinang itu menurut saya warganya seperti Jawa. Bedanya di sini menggunakan Bahasa Melayu, di Jawa Bahasa Jawa,” tutur Sakti yang besar bersama Sheila on 7 di Yigyakarta.

Ia lantas menyebutkan nama-nama masjid yang disinggahinya selama di Kampung Bugis.

“Kalau ada waktu silakan datang. Sambil ngopi, bincang bincang sesama saudara satu iman,” tambahnya.

Tanjungpinang bukan satu satunya kota di Kepri yang dikunjunginya. Usai Tanjungpinang, Sakti akan berdakwah ke Batam.

Sebelum memutuskan hijrah ke kehidupan yang lebih religius, Sakti mengalami berbagai ujian.

Hingga tahun 2004, Sheila on 7 sibuk tur keliling berbagai kota. Rutinitasnya seperti itu. Pada tahun itu jyga, usai konser Soundrenalin di Surabaya Sakti pulang dan mendapati ibunya sakit.

Sakti merasa salah terlalu sibuk dengan aktivitas bermusiknya.

Sakti pun berpikir, sebenarnya apa yand dicari dalam hidupnya? Belum habis gundahnya, ia disodori majalah religi oleh tantenya. Sakti mulai memperbaiki ibadahnya.

Di tahun 2005, saat hendak terbang ke Malaysia bersama Eros, untuk menerima penghargaan musik, matanya menatap salah satu judul buku di toko buku seputar Bandara Adi Sucipto.

“Judulnya cukup menggelisahkan hati saya saat itu: ‘Menjemput Sakratul Maut Bersama Rasulullah’,” ungkap Sakti dikutip suarasiber.com dalam buku Markas Cahaya.

Dan Sakti pun.memutuskan meninggalkan dunia keartisannya untuk dakwah.

“Silakan kalau mau datang. Alhamdulillah jamaah selalu ramai,” kata Sakti sebelum beranjak masuk ke ruang siar Radio Pandawa FM. (man)

Loading...