Ratusan Mahasiswa Pertanian dari Jawa Bantu Tanam Padi di Lingga

Loading...

DAIK (suarasiber.com) – Pemkab Lingga menjadwalkan musim tanam padi dan jagung serentak pada 15 Februari 2018. Lahan yang disiapkan untuk kegiatan ini seluas 1.800 hektare

Pemilihan tanggal disesuaikan dengan datangnya bulan Ramadan serta Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan tahun ini. Diharapkan saat musim panen nanti mampu mencukupi ketersediaan bahan makanan di kabupaten ini.

“Lahan sawah 600 hektare, lahan jagung 1.200 hektare,” terang Bi kelompok tani, pelajar, mahasiswa, TNI/Polri, ASN, Organisasi Kepemudaan dan Ormas, termasuk Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lingga. Khusus untuk penanaman padi akan dilakukan secara serentak di lima desa, yakni Desa Resang, Marok Kecil, Panggak Darat, Bukit Langkap dan Sungai Besar.

Perhatian terhadap terobosan yang dilakukan Bupati Lingga yang mengembangkan wilayah ini sebagai agrominapolitan rupanya mengundang ketertarikan pihak luar. Salah satunya Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang, Jawa Timur.

STPP merupakan kampus kedinasan pertaninan yang berada di bawah naungan Kementerian Pertanian, didirikan 8 Desember 1986. Kabarnya kampus ini akan mengirimkan 200 mahasiswa dan 52 dosen pembimbingnya ke Lingga. Selain STPP, sekitar 105 mahasiswa D1 Institut Pertanian Bogor (IPB) juga berencana datang. Mereka akan tinggal di Lingga selama masa tanam hingga panen tiba.

Ketua STPP Malang, Fat’han A Rasyid, membenarkan rencana pengiriman 200 orang mahasiswa dan 52 orang dosen pembimbing ke Lingga. Mereka melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) guna mendukung program Pemkab Lingga dan Kementan yang akan menjadikan kabupaten ini lumbung pangan berorientasi ekspor di wilayah perbatasan.

“Pengiriman 200 orang mahasiswa STPP ke Lingga ini, merupakan implementasi dari MoU yang sudah ditandatangani Ketua STPP Malang dengan Bupati Lingga tahun 2017 lalu. Para mahasiswa STPP Malang ini, berada di Lingga selama 90 hari,” jelas Fat’han.

Ditambahkannya, STPP Malang menaruh perhatian besar terhadap Kabupaten Lingga karena daerah ini masih minim pengetahuan dan pengalaman tentang pertanian dan peternakan. Namun memiliki semangat dan mau belajar. Selain itu, posisi geografis Lingga yang berada di wilayah perbatasan Singapura dan Malaysia, memiliki nilai strategis bagi pengembangan komoditas pertanian beorientasi ekspor.

“Saya berharap, kerjasama STPP Malang dengan Pemkab Lingga, tidak hanya pada kegiatan penanaman padi, tapi juga berkembang hingga pasca panen dan pengemasan. Apalagi, Kabupaten Lingga ini juga mendapat perhatian serius dari Menteri Pertanian,” kata Fat’han. (mat)

Loading...