Akibat Longsor, Desa Rewak Masih Terisolasi

Loading...

ANAMBAS (suarasiber.com) – Bantuan korban banjir yang mengungsi terus mengalir. Hingga Minggu (14/1/2018) terkumpul dana hampir Rp18 juta dari berbagai pihak.

Kepedulian ini digerakkan oleh Tim Tagana Siantan dan relawan. Mereka telah menyalurkan bantuan ke korban banjir di Kecamatan Jemaja dan Kecamatan Jemaja Timur. Salah satu kebutuhan yang dibeli dari dana bantuan adalah makan pokok.

Bantuan itu datang diantaranya dari Ikatan Istri Anggota Dewan (IIAD) Rp8.500.000 juta, donatur lain Rp9.345.000. Total uang terkumpul sebesar Rp.17.845.000.

Bantuan yang diterima oleh relawan tak bisa diserahkan langsung, melainkan diserahkan dahulu kepada Tim Tagana. Angota tim relawan terus menjalin koordinasi dengan Tim Tagana.

“Hari ini Tagana Jemaja akan menyerahkan bantuan bagi korban banjir yang berada di Desa Ulu Maras, sebanyak 230 paket sembako,” kata Aprizal dari tim relawan Tagana Jemaja ketika dihubungi, Minggu (14/1/2018).

Menurutnya, uang yang ditransfer dari Tim Relawan Siantan sudah dibelanjakan sejumlah bahan sembako dan dijadikan per paket. Setiap paket berisikan 2 kilogram beras, 5 butir telur, 5 bungkus mi instan, satu botol minyak goreng, 0,5 kilogram gula pasir, satu kotak teh celup.

“Alhamdulilah, meskipun belum mencukupi kebutuhan, namun bisa memberi rasa aman terhadap korban banjir tentunya,” tambah Aprizal.

Bantuan dari Pemkab Anambas direncanakan akan tiba di Jemaja dan Jemaja Timur pada hari ini. Berupa Beras sebanyak 14 karung, indomie 230 Kotak, gula pasir 9 Karung, teh celup 230 kotak, telur 230 papan.

Camat Jemaja, Abdullah Sani mengatakan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk membantu dan membersihkan tanah longsor yang terjadi di empat titik.

“Alhamdulilah tiga titik longsor sudah dibersihkan. Di Jalan Air Belimbing Desa Mampok Kecamatan Jemaja, Jalan Dam Dapit Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur, Jalan Yahya Desa Kuala Maras Kecamatan Jemaja Timur,” jelas Camat.

Sedangkan Jalan Terdun Desa Rewak, Kecamatan Jemaja terus dicoba dibersihkan. Jalan ini paling sulit aksesnya, lantaran sempit, belum diaspal dan cakupan longsornya luas.

Informasi dari Sekretariat Daerah Pemkab Anambas, Bupati menetapkan kondisi ini sebagai tanggap darurat. Ia juga berharap kepada semua pihak dan elemen masyarakat agar dapat saling membantu.

Bantuan lain yang diharapkan ialah tenaga medis dan obat-obatan dan anggaran perbaikan fasilitas umum yang rusak.(feri)

Loading...